AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Kompetisi Global dan Internasionalisasi Pasar Modal”
Nama
: Nindi Aryani
NPM
: 25211179
Kelas
: 4EB03
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2015
AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Upaya
harmonisasi akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum adanya Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Upaya
harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai
dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berharga,
serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Standar yang
terharmonisasi bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan.
Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan pembuatan laporan keuangan di
seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk
membandingkan informasi dari perusahaan – perusahaan di dunia, merupakan (dan
masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini.
Sesuai dengan rencana (IASB),konvergensi standar akuntansi internasional dan
nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secara perlahan melalui upaya
kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang
menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan. Oleh
karenanya, pemahaman yang mendasari harmonisasi dan konvergensi sangat terkait
erat. Harmonisasi secara umum bermakna penghapusan perbedaan antara berbagai
standar yang sudah ada,sementara konvergensi adalah bisa mencakup pembuatan
standar baru yang belum tercantum dalam standar yang sudah ada.
1. Manfaat Konvergensi Internasional
Pendukung
konvergensi internasional menyaatakan bahwa banyak manfaat yang telah
dirasakan. Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan
Bursa Amerika Serikat, mengatakan hal di bawah ini pada September 2004:
Pada
tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan akuntansi yang
secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada pembaca
laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula dengan perasaan yang sama oleh
pembaca di Prancis, Jepang, AmerikaSerikat, atau negara lainnya. Begitu pun
juga, persyaratan dan prosedur audit yang paling efektif kemungkinan besar sama
antara di Amerika, Kanada, Cina, atau Jerman. Pengungkapan yang relevan bagi
investor di Italia, Yunani, atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan yang sama
bergunanya bagi investor di Amerika Serikat, dan di negara lainnya. Dengan
memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan
akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal
di seluruh dunia. Pendeknya, pertemuan merupakan usaha yang baik dan bermanfaat
bagi para investor.
Pada April 2005, Nicolaisen menulis
:
Kekuatan
kunci yang menyokong susunan standar akuntansi yang diterima diseluruh dunia
adalah berupa ekspansi lanjutan yang kuat dari pasar modal di semua negara dan
hasrat negara-negara untuk mencapai pasar modal yang kuat, stabil, dan tidak
tersendat-sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Pasar modal
yang sedang berkembang membutuhkan kepercayaan dan pemahaman tingkat tinggi
dari para investor. Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi
bersama yang berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan
kepercayaan yang lebih.
Banyak
orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan hal yang
penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan usaha
penggalangan modal lintas batas lebih mudah. Perdebatan sekarang tidak lagi
bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan penggabungan.
Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang memengaruhi pengembangan
akuntansi (misalnya sistem penguasaan dan keuangan badan hukum) masih akan ada,
sistem pelaporan keuangan akan bergabung seiring dengan pasar modal
internasional yang lebih berorientasi pada investor. Badan Standar Akuntansi
Internasional sedang berada di pusat pergerakannya. Sekarang ini, sulit untuk
menangani masalah peraturan dalam pasar modal dan bursa saham tanpa
mempertimbangkan penggabungan prinsip akuntansi, pengungkapan dan/atau audit.
2. Kritik Atas Standar Internasional
Internasionalisasi
standar akuntansi juga menuai kritik. Pada awal tahun 1971 (sebelum pembentukan
IASC), beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan standar internasional
merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang rumit. Dinyatakan
pula bahwa akuntansi, sebagai ilmu sosial, telah memiliki flesibilitas yang
terbangun dengan sendiri di dalamnya dan kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan situasi yang sangat berbeda merupakan salah satu nilai terpenting yang
dimilikinya. Pada saat standar internasional diragukan dapat menjadi fleksibel
untuk mengatasi perbedaan-perbedaan dalam latar belakang, tradisi, dan
lingkungan ekonomi nasional, maka beberapa orang berpendapat bahwa hal ini akan
menjadi sebuah tantangan yang secara politik tidak dapat diterima terhadap
kedaulatan nasional.
Lebih
jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar internasional akan menimbulkan
“standar yang berlebihan”. Perusahaan harus merespon terhadap susunan tekanan
nasional, politik, social, dan ekonomi yang semakin meningat dan semakin dibuat
untuk memenuhi ketentuan internasional tambahan yang rumit dan memakan biaya.
3. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas:
a. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
b. Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Perdebatan mengenai
harmonisasi mungkin tidak akan pernah terselesaikan dengan penuh. Beberapa
argumen yang menentang harmonisasi mengandung sejumlah kebenaran. Namun
demikian, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi
internasional akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima begitu luas
sehingga tren yang mengarah pada harmonisasi internasional akan berlanjut atau
bahkan semakin cepat. Sejumlah besar perusahaan secara sukarela mengadopsi
Standar Prlaporan Keuangan Internasional (Internasional Financial Reporting
Standards-IFRS). Banyak negara telah mengadopsi IFRS secara keseluruhan, men
4. Evaluasi
ggunakan
IFRS sebagai standar nasional atau mengizinkan penerapan IFRS. Perbedaan
nasional dalam faktor-faktor dasar yang menyebabkan perbedaan dalam akuntansi,
pengungkapan, dan praktik audit semakin sempit karena pasar modal dan produk semakin
internasional.
5. Ikhtisar Organisasi Besar
Internasional yang Mendukung Konvergensi akuntansi
Enam
organisasi telah menjadi pemain utama dalam penentuan standar akuntansi
internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi akuntansi internasional :
1. International
Accounting Standards Board (IASB)
2. Commision
of the European Union (EU)
3. International
Organization of Securities Commissions (IOSCO)
4. International
Federation of Accountants (IFAC)
5. United
Nations Intergovernmental Working Group of Experts on Standards of Accounting
and Reporting (ISAR)
6. Organization
for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards
(OECD Working Group)
6. International Accounting Standards
Board
Tujuan
dari IASB adalah :
·
Mengembangkan untuk kepentingan public,
seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan
tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi,
transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan
lainnya.
·
Memajukan penggunaan dan penerapan yang
tepat dari standar-standar yang dibuat.
·
Memperhatikan kebutuhan khusus
perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor
(1) dan (2).
·
Meningkatkan kualitas konvergensi
standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan
Standar Pelaporan Keuangan International.
7. Standar Inti IASC dan Persetujuan
IOSCO
IASB
(dan dahulu IASC) telah berupaya untuk mengembangkan standar akuntansi yang
akan diterima oleh badan pengatur surat berharga diseluruh dunia. Sebagai
bagian dari upaya itu, IASC mengadopsi suatu rencana kerja untuk menghasikan
satu set inti standar berkualitas tinggi yang komprehensif.
Pada
bulan Juli 1995 komite teknis IOSCO menyatakan persetujuannya dengan rencana
kerja sebagai berikut :Dewan (IASC) telah mengembangkan suatu rencana kerja
yang telah disetujui oleh komite teknis yang jika berhasil diselesaikan akan
menghasilkan IAS yang terdiri dari satu set standar inti yang komprehensif.
Penyelesaikan standar yang komprehensif ini yang dapat diterima oleh komite
teknis (IOSCO) memungkinkan persetujuan dari komite teknis untuk penggunaan IAS
dalam pengumpulan modal dan keperluan pencatatan saham lintas batas diseluruh
pasar global. IOSCO telah menyetujui IAS 7, laporan arus kas, dan telah
memberikan indikasi kepada IASC bahwa 14 dari standar akuntansi internasional
yang ada sekarang tidak memerlukan perbaikan tambahan, asalkan standar ini
lainnya berhasil diselesaikan.
Standar
inti diselesaikan dengan persetujuan terhadap IAS 39 (Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran) pada bulan Desember 1998. Pemeriksaan IOSCO terhadap
standar inti bermula pada tahun 1999 dan pada tahun 2000 IOSCO menyetujui penggunaan
standar IASB untuk penawaran surat berharga dan pencatatan lintas batas.
A. Akuntansi Internasional
Memasuki
abad 21 ini, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan
global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan
pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan
banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai
isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi
dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata
lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya
menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.
Fungsi
akuntansi yang demikian penting dalam kehidupan bisnis dan keuangan,
menunjukkan bahwa akuntansi dalam masyarakat bisnis/internasional melakukan
fungsi jasa. Akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus
berubah dan harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik
dari masyarakat tempat dia beroperasi. Dengan demikian akuntansi harus berada
tetap dalam kedudukannya yang berguna secara teknis dan sosial.
B.
Inovasi
Keuangan
Manejemen
resiko telah menjadi istilah yang popular dalam lingkungan perusahaan dan
manajemen. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus
dilakukan, vollatilitas dalam harga komoditas, valuta asing kredit dan ekuitas
menjadi hal yang biasa saat ini. Berdasaran kondisi dunia saat ini manajer
keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi, memutuskan risiko mana yang
perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang
dijalankan. Meskipun kemajuan teknologi memungkinkan pergeseran risiko keuangan
ke pihak lain, tetapi beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat
dialihkan dan sekarang berada dipihak sekelompok besar pelaku pasar yang ada di
negara lain.
C. Internasionalisasi Pasar Modal
Faktor
yang banyak menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi internasional
dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar
akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal
seluruh dunia. Federasi Pasar Modal Dunia ( World Federation of Exchanges )
melaporkan bahwa perusahaan domestik mencatatkan sahamnya meningkat di beberapa
pasar dan menurun dibeberapa pasar lainya selama masa-masa dekade sekarang,
yang sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada
penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan yang
terkait. Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah sebagai berikut :
A. Amerika
Utara
Ekonomi AS dan pasar
sahamnya mengalamai pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990 pada tahun 2000,
baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal
kapitalisasi pasar, nilai perdagangan saham domestik, nilai perdagangan saham
asing, modal yang diperoleh perusahaan yang baru terdaftar, jumlah perusahaan
domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan
sahamnya.
B. Asia
Asia diperkirakan akan
menjadi wilayah pasar ekuitas kedua terpenting. RRC (Republik Rakyat Cina)
muncul sebagai perekonomian global utama dan negara- negara “ Macan Asia “
mengalami pertumbuhan dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa krisis keuangan
di Asia menunjukkan kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di Asia dan
memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini. Ditambah lagi pendapat
dari kritikus mengenai lemahnya pengukuran akuntansi, pengungkapan dan standar
auditing serta pengawasan dan penegakan implementasi standar tersebut.
Namun demikian prospek
pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar
sebagai presentase dari produk domestik bruto (Gross Domestic Product-GDP) di
Asia terbilang rendah dibandingkan di Amerika Serikat dan beberapa pasar utama
Eropa, yang menunjukkan bahwa pasar ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih
besar di perekonomian Asia.
C. Eropa
Barat
Eropa adalah wilayah
pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume
perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan turut menyumbangkan
pertumbuhan pasar ekuitas yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor
terkait di Eropa continental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas
yang sudah lama menjadi cirri-ciri pasar ekuitas London dan Amerika Utara
Di era globalisasi
seperti sekarang banyak perusahaan Multinasional yang bisa dengan mudah masuk
ke Negara manapun. Sehingga keputusan-keputusan operasi, investasi dan
pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan
banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai
isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi
dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional.
Berdasaran kondisi
dunia saat ini manajer keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi,
memutuskan risiko mana yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi
manajemen risiko yang dijalankan. Untuk itulah diperlukan adanya inovasi
keuangan. Selain itu terdapat tiga wilayah pasar ekuitas terbesar, yaitu :
Amerika Utara, Asia, dan Eropa Barat.
Contoh :
1.
Hang Seng
Hang
Seng Index (HSI) Apa Itu Hang Seng? Indeks Hang Seng Index (disingkat: HSI)
adalah sebuah indeks pasar saham berdasarkan kapitalisasi di Bursa Saham Hong
Kong. Indeks ini digunakan untuk mendata dan memonitor perubahan harian dari
perusahaan-perusahaan terbesar di pasar saham Hong Kong dan sebagai indikator
utama dari performa pasar saham di Hong Kong. Ke-42 perusahaan tersebut
mewakili 65% dari nilai kapitalisasi seluruh nilai saham yang tercatat pada The
Stock Exchange of Hong Kong Ltd. (SEHK). Oleh karena itu naik atau turunnya index
HSI merupakan refleksi performance dari keseluruhan saham-saham yang
diperdagangkan.
Benefit
Dalam Hang Seng Keuntungan melakukan transaksi Hang Seng Index (HSI) dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a.
HSI mudah dimengerti oleh investor baik
yang sudah berpengalaman maupun yang masih baru di bisnis ini. Sehingga dapat
digunakan untuk berbagai motif investasi seperti risk management atau sebagai
peluang investasi.
b.
Biaya transaksi yang relatif rendah,
sebagai nilai kapitalisasi stock market, HSI hanya membebankan komisi kepada
investor pada saat melikuidasi kontrak saja, sedangkan pada saat open posisi
tidak dibebankan komisi.
c.
HSI futures dan option adalah produk
terdaftar dan dijamin oleh HKFE Clearing Corporation (HKCC) sebagai subsidiary
dari Hong Kong Futures Exchange (HKFE).
Indeks
Hang Seng menguat 189 poin (Selasa, 13 Januari 2015)
Hong
Kong (ANTARA News) - Saham-saham Hong Kong berakhir 0,79 persen lebih tinggi
pada Selasa, karena data perdagangan Tiongkok yang lebih baik dari perkiraan
mengimbangi kerugian lebih besar di Wall Street dan penurunan lebih lanjut
dalam harga minyak.Indeks acuan Hang Seng bertambah 189,51 poin menjadi
24.215,97 dengan nilai transaksi sebesar 84,85 miliar dolar Hong Kong (10,95
miliar dolar AS). Di Tiongkok daratan, indeks komposit Shanghai naik 0,19
persen, atau 5,98 poin, menjadi 3.235,30 dengan nilai transaksi 273,6 miliar
yuan (44,10 miliar dolar AS).Indeks komposit Shenzhen, yang melacak saham-saham
di bursa kedua Tiongkok, naik 1,38 persen atau 19,81 poin, menjadi 1.452,37
dengan nilai transaksi sebesar 186,3 miliar yuan, demikian AFP melaporkan.
2.
Nikkei 25
Nikkei
225 adalah sebuah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo(Tokyo Stock
Exchange - TSE). Ia telah dihitung setiap hari oleh surat kabar Nihon Keizai
Shimbun (Nikkei) sejak tahun 1950. Indeks ini adalah harga rata-rata tertimbang
(dalam satuan yen), dan komponennya ditinjau ulang setahun sekali. Saat ini
Nikkei adalah indeks rata-rata ekuitas Jepang yang paling banyak dikutip,
sebagaimana demikian pula dengan Dow Jones Industrial Average di Amerika
Serikat. Bahkan dahulu antara 1975-1985, Nikkei 225 pernah dikenal dengan
sebutan "Dow Jones Nikkei Stock Average".
Indeks Nikkei naik 125
poin (Senin, 30 Maret 2015)
Tokyo (ANTARA News) - Saham-saham di
bursa Tokyo rebound atau berbalik naik pada Senin dengan indeks Nikkei ditutup
0,65 persen lebih tinggi, setelah Wall Street menguat untuk pertama kalinya
sesudah empat hari dilanda aksi jual. Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo,
yang jatuh untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat, hari ini menguat 125,77
poin menjadi 19.411,40. Indeks Topix dari seluruh saham papan utama naik 0,32
persen, atau 4,99 poin, menjadi berakhir di 1.557,77.Rebound di Tokyo terjadi
karena dolar naik terhadap yen, sebuah nilai tambah bagi pengekspor Jepang,
tetapi para analis mengatakan indeks Topix yang dibuka melemah bisa menjadi
pertanda penurunan sementara di pasar. Pada Senin, data baru menunjukkan
produksi pabrik Jepang turun lebih buruk dari yang diperkirakan 3,4 persen pada
Februari, menambah kesuraman ekonomi terbesar ketiga dunia itu, saat berjuang
untuk mengatasi dampak kenaikan pajak penjualan pada tahun lalu.
"Angka-angka
produksi industri memiliki dampak negatif, sementara kekhawatiran tentang
risiko geopolitik tetap dengan ketidakpastian di Timur Tengah," Soichiro
Monji, kepala strategi Daiwa SB Investments yang berbasis di Tokyo, mengatakan
kepada Bloomberg News. "Tetapi investor membeli pada saat turun karena
sekarang risiko tidak miliki saham-saham Jepang." Investor luar negeri
telah masuk ke pasar Jepang karena perusahaan-perusahaan diharapkan melaporkan
laba tahunan yang luar biasa besar, ketika dana pensiun publik negara itu --
terbesar di dunia -- mengalihkan lebih banyak portofolio obligasinya ke saham-saham.
Dalam perdagangan saham, emiten kelas
berat Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, naik 2,66 persen
menjadi 47.455,0 yen. Raksasa kecap Kikkoman melonjak 5,23 persen menjadi
3.920,0 yen setelah harian bisnis terkemuka Nikkei mengatakan laba operasinya
untuk setahun penuh akan datang sesuai yang diperkirakan sebelumnya.
Pembuat
robotika pabrik Fanuc naik 1,12 persen pada 26.475,0 yen, Toyota turun 0,64
persen menjadi 8.426,0 yen, dan raksasa minuman Asahi turun 1,02 persen menjadi
3.879,0 yen. Pembuat furnitur terkemuka Otsuka Kagu turun 6,19 persen menjadi
1.469,0 yen. Pada Jumat, perseteruan sengit keluarga di perusahaan membawa
perubahan dramatis setelah pendirinya kalah perang untuk menggulingkan putrinya
sebagai presiden dalam pemungutan suara pemegang saham.
Itu menyusul spekulasi berminggu-minggu
tentang siapa yang akan menang dalam pertempuran atas masa depan perusahaan
yang sedang kesulitan tersebut. Di pasar valas, dolar merangkak naik ke 119,19
yen, dari 119,14 yen di New York pada Jumat sore. Di Wall Street pada Jumat
lalu, Dow bertambah 0,19 persen, S&P 500 naik 0,24 persen dan Nasdaq naik
0,57 persen, demikian AFP.
DAFTAR PUSTAKA
Choi,
Frederick, D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting, Buku 1,
Edisi 6, Jakarta : Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar